Rabu, 05 November 2014

KASUS KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

Diposting oleh Gita Priyanka Anggraini di 18.13


KASUS  KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR
DALAM KESUSASTRAAN
                                                          


Pendekatan Kesusastraan


     Hampir disetiap zaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang lebih penting dalam Basic Humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Dibanding dengan cabang the humanities yang lain, seperti halnya ilmu bahasa. Seni memegang peranan yang penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya tidak normatif. Karena seni adalah ekspresi, yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi,nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel,baik isinya maupun cara penyampaiannya.
     Hampir disetiap zaman,  sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pertanyaan kegiatan manusia. Dalam usahanya memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dengan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.

Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengungkapkan gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif. Jadi, pada  dasarnya Ilmu Budaya Dasar itu  adalah Basic Humsnities (dasar-dasar kemanusiaan) yang tidak bisa terlepas dari yang namanya bahasa, dan bahasa termasuk dalam  sastra dan sastra termasuk dalam seni.
C.     CONTOH KASUS dan ANALISISNYA

·         Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
    Istilah Prosa biasanya kita kenal dengan fiksi dan tidak jarang sering diartikan sebagai cerita rekaan, prosa cerita dan juga sebagai cerita. Di dalam kesusastraan bahasa Indonesia kita. ada dua macam prosa yaitu :
Ø  Prosa Lama :
1.      Dongeng
2.      Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos
5.      Cerita pelipur lara
Ø  Prosa Baru :
1.      Cerita pendek
2.      Roman/Novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      Otobiografi
Contoh Kasus :
-          Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
     Selain memiliki hubungan dengan bahasa, prosa juga berhubungan erat dengan budaya. Karena prosa sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan atau kisah yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan melalui daya imajinasi atau khayalan si penulis. Istilah cerita rekaan contohnya seperti roman, novel atau cerita pendek.



·         Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
     Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau prosa fiksi langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
Pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa atau kejadian yang di kisahkan. Pembaca dapat mengembangkan dan dapat mengenal tokoh-tokoh yang asing dalam perjalanan hidupnya yang rumit untuk mencapai kesuksesan.

2.      Prosa fiksi memberikan informasi
Memberikan informasi, contohnya di dalam novel sexing pembaca dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, masa lalu, atau bahkan juga kehidupan yang akan datang.

3.      Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa. Seperti novel Siti Nurbaya, sengsara membawa nikmat, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulun yang seharusnya dihayati oleh generasi kini.

4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman, selain itu juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin berbeda darpada apa yang disajikan dalam kehidupan sehari-hari. Karya sastra di bagi menjadi dua : Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. 
Contoh kasus:
            - Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa Fiksi
     Cerita dongeng, novel fiksi atau apapun yang berhubungan dengan ketidakmungkinan dalam kehidupan nyata, sebagai contoh adalah cerita Timun Mas, dimana pada cerita itu ibu Timun Mas meminta anak kepada Jin yang pada logikanya manusia tidak mungkin berbicara pada makhluk lain (gaib)dan tidak mungkin seorang anak bayi lahir dari dalam timun.


·         Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
     Puisi adalah sesuatu yang kita kenal dengan rangkaian kata-kata indah yang penuh makna didalamnya, apalagi jika kita benar-benar meresapi dalam membacanya. Puisi termasuk dalam seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan.  Seperti yang sudah kita ketahui bahwa puisi adalah bagian dari seni sastra, sedangkan sastra itu sendiri merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Sehingga puisi dapat diartikan ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang artistik atau estetik yang secara padu dan utuh kata-katanya.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.      Figura bahasa adalah gaya personifikasi, metafora, perbandingan, dll sehingga puisi menjadi hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran
2.      Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.      Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau
4.      Kata-kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.      Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati

Contoh kasus:
-          Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Contohnya, ungkapan-ungkapan, ide, atau problem sosial yang tidak bisa diungkapkan secara langsung kepada oranglain secara tersurat tetapi diungkapkan secara tersirat melalui puisi, karna puisi memakai kata-kata yang tidak biasa. Puisi penderitaan,puisi perjuangan,dan masih banyak lagi yang mengutamakan kemanusiaan.

SUMBER:
http://debbysriayulestari.blogspot.com/2013/10/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html

0 komentar:

Posting Komentar

 

I'M Gita Anggraeni Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos