Sabtu, 18 Oktober 2014

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar

Diposting oleh Gita Priyanka Anggraini di 22.06 0 komentar

TUGAS (SoftSkill)

ILMU BUDAYA DASAR
Rangkuman Bab 2, 3, 4, 5


Nama : Gita Anggraeni
Npm : 14214580
Kelas : 1EA20




BAB 2
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A.     Manusia

Dalam ilmu-ilmu social, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut Homo Economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan(politik),makhluk yang berbudaya ,sering disebut homo-humanus(filsafat) dan lain sebagainya.
Ada 2 pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1.      Manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu:
·         Jasad
·         Hayat
·         Ruh
·         Nafs

2.      Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu:

                                                        I.            Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak.
                                                      II.            Ego, Ego diatur oleh prinsip realitas. Ego sadar akan tuntutan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
                                                    III.            Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh Egodari sejumlah agen yang mempunyai otoritas didalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.




B.      Hakekat Manusia

a.      Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b.      Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada 2 macam, yaitu:
1)      Perasaan inderawi : Rangsangan jasmani melalui pancainder, tingkatnya    rendah dan terdapat pada manusia atau binatang.

2)      Perasaan rohani : perasaan luhur yang terdapat pada manusia.
Misalnya:
a)      Perasaan intelektual (berkenaan dengan pengetahuan)
b)      Perasaan estetis (berkenaan dengan keindahan)
c)      Perasaan etis (berkenaan dengan kebaikan)
d)      Perasaan diri (berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain)
e)      Perasaan sosial (berkenaan dengan kelompok)
f)       Perasaan religious (berkenaan dengan agama atau kepercayaan)
c.       Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
d.      Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya

C.      Kepribadian Bangsa Timur

Francis L.K Hsu, sarjana Amerika  keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu Antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik. Karya tulisnya berjudul  Psychological Homeostatis Cina Klasik. Majalah American Anthropologist, jilid 73 tahun 197. Halaman 23-24.
·         Nomer 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar.
·         Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious). Pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan, tetapi disimpan saja di dalam alam jiwanya sendiri dan tidak dinyatakan kepada siapapun juga dalam lingkungannya.
·         Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaa yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh individu kepada sesamanya.
·         Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesradan karib.
·         Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna,tidak lagi ditandai oleh sikap saying dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang.
·         Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda,alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat  sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh  langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
·         Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar.terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir  sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak diluar masyarakat dan Negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutang dengan sikap masa bodoh.

Menurut Francis L.K Hsu, makhluk manusia masih memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan rohaniah yang bersifat fundamental dalam hidup manusia. Daerah isi jiwa tambahan terhadap lingkaran-lingkaran 7,6,5,dan 4 yang menggambarkan kepribadian manusia tadi adalah daerah lingkaran 3.
Konsep yang dapat dipakai sebagai landasan untuk mengembangkan konsep lain itu, menurut Francis L.K Hsu adalah konsep jen dalam kebudayaan Cina, yaitu Manusia yang berjiwa selaras, manusia yang berkepribadian.


D.     Pengertian Kebudayaan


1.      Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal.

2.      Dua antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaanyang dimiliki masyarakat itu.

3.      Menurut antropolog E.B Tylor (1871), kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan,, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

4.      Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.

5.      Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.

6.      Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.

7.      A.L Krober dan C.Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.

8.      C.A Van Peursen mengatakan, bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam , melainkan selalu mengubah alam.

9.      Kroeber dan Klukhon mendefinisikan kebudayaan;  kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun

E.      Unsur-Unsur Kebudayaan

C. Kluckhon di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1. Sistem religi (Sistem kepercayaan)
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4.Sistem mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi
5. Sistem teknologi dan peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian

F.       Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan memilik 3 wujud yaitu:
1.      Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak,tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya atau dengan kata lain , dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2.      Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi.
3.      Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.


G.     Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) system nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1.      Hakekat hidup manusia (MH)
2.      Hakekat karya manusia (MK)
3.      Hakekat waktu manusia (WM)
4.      Hakekat alam manusia (MA)
5.      Hakekat hubungan manusia (MN)

H.     Perubahan Kebudayaan
Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
1.      Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.      Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain , cenderung untuk berubah lebih cepat.
Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam. Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lalinnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan , mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintah dan sebagainya. Proses migrasi besar-besaran dahulu kala mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
Berikut adalah beberapa masalah yang menyangkut proses tadi:
a.      Unsur –unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima,
b.      Unsur –unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima,
c.       Individu-induvidu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru,
d.      Ketegangan-ketagangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut.

1.      Pada umumnya unsure-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah:
a.      Unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
b.      unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar.
c.       Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut.
2.      Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu masyarakat adalah:
a.      Unsur yang menyangkut sistem kepercayaanseperti ideology, filsafah hidup dan lain-lain.
b.      Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf awal proses sosialisasi. Contohnya nasi sebagai makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia sukar sekali diubah dengan makanan pokok yang lainnya.
3.      Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya, generasi tua dianggap sebagai orang-orang yang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4.      Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar atau bakan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Apabila mereka merupakan golongan yang kuat, maka mungkin proses perubahan dapat ditahannya. Sebaliknya bila mereka berada dipihak yang lemah, maka mereka hanya dapat menunjukan sikap yang tidak puas.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsure kebudayaan baru diantaranya:
1.                  Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaandan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.                  Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada. Maka penerimaan unsure baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yg berlaku.
3.                  Corak struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsure kebudayaan baru.
4.                  Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsure-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsure kebudayaan yang baru tersebut.
5.                  Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

I.        Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu:
1.      Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2.      Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif. Yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3.      Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.






BAB 3

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR
DALAM KESUSASTRAAN
A.     Pendekatan kesusastraan
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dah halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Dibanding dengan cabang the humanities yang lain, seperti misalnya ilmu bahasa, seni memegang peranan pentin, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normatif.
IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari MKDU. IBD tidak hanya dimasukkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (The Humanities), akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
B.      Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
a.      Prosa lama meliputi
1.      Dongeng-dongeng
2.      Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos
5.      Cerita pelipur lara

b.      Prosa baru  meliputi
1.      Cerita pendek
2.      Roman/novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      Otobiografi

C.      Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
3.      Prosa fiksi memberikan warisan cultural
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan

D.     Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsure dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1.      Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan member kejelasan gambaran angan.
2.      Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.      Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.      Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2.      Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
3.      Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk social, yang terlibat dalam issue dan problem social. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia social yang bisa berupa:
-          Penderitaan atas ketidakadilan
-          Perjuangan untuk kekuasaan
-          Konflik dengan sesamanya
-          Pemberontakan terhadap hokum Tuhan
          











BAB 4
MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.  PENGERTIAN CINTA KASIH

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau sayang, ataupun sangat kasih atau tertarik hatinya, sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.. Karena itu cinta kasih dapat di artikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Cinta memegang peran yang penting dalam kehidupan manusia. Demikan pula cinta adalah pengikat yang kokoh anatara manusia dengan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas dan mengikuti perintah-Nya. Menurut Erich Fromm bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima.
Menurut Dr.Sarlito W.Sarwono bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Selanjutnya Dr.Sarlito W.Sarwono bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya.
Pengertian cinta yang di kemukakan oleh Dr Abdullah Nasih Ulwan cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah,lembut dan kasih sayang. Cinta tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta  tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua,anak,saudara dan kerabat, cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Hakikat cinta menengah adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Contoh nya adalah

1.     Cinta kepada thagut (syetan)
2.     Cinta berdasarkan hawa nafsu
3.     Cinta yang lebih mengutamakan harta dan tempat tinggal
Diantara hikmah-hikmah cinta adalah tersebut adalah :
1.     Cinta akan mengalami berbagai macam rintangan
2.     Merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
3.     Fenoma cinta merupakan faktor utama dalam kelanjutan hidup manusia untuk saling memanfaatkan kemajuan bangsa.
4.     Sebagai pengikat di dalam hubungan anggota keluarga dan bermasyarakat.


B.   CINTA MENURUT AGAMA
a.     Cinta diri
Cinta diri kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Di dalam Al-Quran telah di jelaskan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat yang berguna bagi dirinya dan menghindari diri dari membahayakan dirinya.
b.     Cinta Kepada Manusia
Agar manusia dapat hidup penuh keserasian dengan manusia lainnya maka ia tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun ia hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain.
Al-Quran juga menjelaskan kepada oranng-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri.
c.      Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga dan di jelaskan dalam Al-Quran di Surat Ar-R um 30:21
d.     Cinta Kebapakan
Para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis melainkan dorongan psikis. Cinta kebapakan dalam Al-Quran diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh as.
e.      Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia adalah cinta kepada Allah dan kerinduan kepada nya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditunjukan kepada Allah  mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya. Cinta kepada Allah terdapat dalam surat Ali-Imran 3:31
f.       Cinta Kepada Rasul
Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati mencintai Rasullah yang telah menanggung derita dakwah islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga islam tersebar ke seluruh dunia dan membawa kemanusiaan dari kekelaman dan kesesatan menuju cahaya petunjuk.

C.   KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar tidak sadar dari masing-masing pihak di tuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian dan saling terbuka.
Kasih sayang dasar komunikasi dalam suatu keluarga.  Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan menjadi 4 yaitu :
1.     Orang tua bersifat aktif, anak bersifat pasif
2.     Orang tua bersifat pasif, anak bersifat aktif
3.     Orang tua bersifat pasif, anak bersifat pasif
4.     Orang tua bersifat aktif, anak bersifat aktif
Adapun contoh sajak kasih sayang antara lain :
a.     Surat Dari Ibu
b.     Elang Laut


D.  KEMESRAAN 

Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrb. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.
Menurut Filsuf  Rusia, Salvojef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, maka ia terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain. Bila seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai cinta yang berarti menurunkan martabat dirinya sendiri.


E.   PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Pemujaan kepada Tuhan adalah inti nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Karena itu jelaslah bagi kita semua bahwa pemujaan kepada tuhan adalah bagian hidup manusia.
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Adapun contoh pemujaan dalam karya yang di buat oleh almarhum Hamka yaitu “Di Bawah Lindungan Ka’bah”


F.    BELAS KASIHAN
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta. Cinta agape adalah cinta manusia kepada Tuhan, Cinta Philia ialah cinta kepada Orang tua dan saudara dan ketiga Cinta Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita. Ada cinta yang lain yaitu cinta sesama dimana cinta terhadap sesama merupakan gabungan antara cinta agape dana cinta philia. Dalam esai on love ada pengertia bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat yang artinya dalam belas kasihan tidak terkandung unsur pamrih.
G.  CINTA KASIH EROTIS

Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang samapai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain. Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan.
Cinta kasih erotis itu eksklusif hanyalah dalam arti bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif hanya dengan satu orang lain saja. Cinta kasih pada hakekatnya merupakan suatu perbuatan kemauan untuk mengikat kehidupan dengan kehidupan seseorang lain.
Ada pula orang yang memandang bahwa faktor yang penting di dalam cinta kasih erotis itu adalah keinginan.. Cinta kasih hanyalah merupakan perbuatan kemauan dan mengikat diri saja sehingga pada dasarnya tidak usah diperdulikan siapa-siapa kedua orang yang terlibat di dalamnya.









bab 5. MANUSIA DAN KEINDAHAN


A.KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah,artinya bagus,permai,cantik,elok,molek,dan sebagainya.benda yang memiliki sifat indah ialah segala hasil seni.kawasan keindahan bagi manusia sangat luas,seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi,sosial,dan budaya.karena itu keindahan bisa diartikan bagian dari hidup manusia.keindahan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.dimanapun kapan pun dan siapa saja yang menikmati keindahan.
Keindahan adalah identic dengan kebenaran.keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi danmempunyai daya tarik yang selalu bertambah.yang tidak mengandung kebenaran berarti yang tak indah.karena itu tiruan lukisan monalisa tidak indah,karena dasarnya tidak benar.sudah tentu kebenaran disini bukanlah kebenaran ilmu,melainikan kebenaran melalui konsep seni.
Keindahan juga bersifat universal,artinya tidak terikat oleh selera perseorangan,waktu dan tempat,selera mode,kedaerahan atau lokal.

A. APA ITU KEINDAHAN ?

keindahan adalah suatu konsep yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas.keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk.jadi,sulit bagi kita untuk berbicara mengenai keindahan sebab keindahan hanyalah sebuah konsep,yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk.misalkan lukisan,pemandangan alam,tubuh yang molek,film,atau nyanyian.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetika” menurut asal katanya.dalam bahasa inggris keindahan diterjemahkan dengat kata “beutiful”  dalam bahasa prancis “beu”.sedangkan italia dan spanyol “bello” berasal dari kata latin “bellum”.akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan.kemudian berubah bentuk menjadi “bonellum” dan terakhir ditulis “bellum”
Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah.dalam pembatasan filsafat kedua pengertian tersebut dicampuradukan saja.disamping itu juga terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian,yakni :
a)      Keindahan dalam arti yang luas
b)      Keindahan dalam arti estetis mumi
c)      Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan pengelihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikian.bangsa yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya ‘symetria’ untuk keindahan berdasarkan pengelihatan dan ‘harmonia’ untuk keindahan berdasarkan pendengaran.jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
Ø  Keindahan seni
Ø  Keindahan alam
Ø  Keindahan moral
Ø  Keindahan intelektual
       Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.sedangkan keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan pengelihatan.yakni berupa keindahan bentuk dan warna
     Sebagian filsuf menghubungkan pengertian keindahan dengan ide kesenangan (pleasure),yang merupakan sesuatu yang menyenangkan terhadap pengelihjatan atau pendengaran.Filsuf abad pertengahan Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan,bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat






B. NILAI ESTETIK

Nilai estetik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya(instrumental),yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan,ataupun demi kepentingan benda itu sendiri
Contoh :
Puisi bentuk puisi yang terdiri dari bahasa,diksi,baris,sajak,irama,itu disebut nilai ekstrinsik.sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui puisi itu adalah nilai instrinsik.

C. KONTEMPLASI DAN EKSTANSI

Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa,keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan,dan menikmati sesuatu yang indah.sesuatu yang indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, mendengar.

Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas,maka kontemplasi itu ffaktor pendorong untuk menciptakan keindahan,sedangkan ekstansi itu merupakan factor pendorong untuk merasakan dan menikmati keindahan.karena drajad komtemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antar setiap manusia.maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda beda antar setiap manusia.



D. APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN ?

Keindahan itu pada dasarnya adalah ilmiah.alam ciptaan tuhan.ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan tuhan.alamiah artinya tidak wajar,tidak berlebihan tida pula kurang.kalau pelukis melukis wanita lebih cantik dari keadaan sebenarnya,justra tidak indah.bila ada pemain drama yang berlebih-lebihan misalnya marah dengan meluap-luap padahal masalahnya kecil.itu berarti tidak indah.

Berikut akan dicoba menguraikan alasan atau motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan.

(1)   Tata Nilai Telah Usang

Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan,sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai nilai kemanusiaan,misalkan kawin paksa,pingitan,derajad wanita lebih rendah dari derajad laki laki.
Sebagai contoh novel yang menggambarkan keadaan ini ialah “layar terkembang” oleh Sutan Takdir Alisyahbana, “siti nurbaya” oleh marah rusli.


(2)   Kemerosotan Zaman

Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan
moral. kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan agama.,dan moral masyarakat.Sebagai contoh ialah karya seni berupa sajak yang dikemukakan oleh W.S.Rendra berjudul “Bersatulah Pelacur Kota Jakarta”.di sini pengaran memprotes perbuatan bejad para pejabat,yang merendahkan wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi revolusi,tetapi tidak lebih dari pelacur.

(3)   Penderitaan Manusia

Banyak factor yang membuat manusia itu menderita.tetapi yang paling menentukan ialah factor manusia itu sendiri.manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa,serakah,tidak berhati-hati,dan sebagainya.

(4)   Keagungan Tuhan

Keagungan tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian alam.keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan tuhan.manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan tuhan itu.seindah-indah tiruan terhadap ciptaan tuhan,tidak akan menyamai keindahan ciptaan tuhan itu sendiri.

E. KEINDAHAN MENURUT PANDANGAN ROMANTIK


Dalam buku AN Essay on Man (1954),Ems Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selsai diperdebatkan.meskipun demikian,kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantic John Keats (1795-1821) sebagai pegangan.dalam Endymion dia berkata :

“A thing of beauty is a joy forever
Its loveliness iscrease; it will never pass into nothingness”

Dia mengatakan bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya,kemolekan bertambah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan.dari sini kita mengetahui bahwa keindahan hanyalah sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk.karena itu dia tidak berbicara langsung mengenai keindahan,akan tetapi sesuatu yang indah.
 

I'M Gita Anggraeni Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos