TUGAS (SoftSkill)
ILMU BUDAYA DASAR
Rangkuman Bab 2, 3, 4, 5
Nama : Gita Anggraeni
Npm : 14214580
Kelas : 1EA20
BAB 2
MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
A.
Manusia
Dalam
ilmu-ilmu social, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan
atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut Homo Economicus
(ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk social yang tidak dapat berdiri
sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan(politik),makhluk yang berbudaya ,sering disebut
homo-humanus(filsafat) dan lain sebagainya.
Ada 2 pandangan yang akan kita
jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1. Manusia
itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu:
·
Jasad
·
Hayat
·
Ruh
·
Nafs
2. Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu:
I.
Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling
primitif dan paling tidak tampak.
II.
Ego, Ego diatur oleh prinsip realitas. Ego sadar
akan tuntutan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan
instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
III.
Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral
yang diterima oleh Egodari sejumlah agen yang mempunyai otoritas didalam
lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan
orang tua.
B.
Hakekat
Manusia
a. Makhluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Daya
rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada 2 macam, yaitu:
1) Perasaan
inderawi : Rangsangan jasmani melalui pancainder, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau
binatang.
2) Perasaan
rohani : perasaan luhur yang terdapat pada manusia.
Misalnya:
a) Perasaan
intelektual (berkenaan dengan pengetahuan)
b) Perasaan
estetis (berkenaan dengan keindahan)
c) Perasaan
etis (berkenaan dengan kebaikan)
d) Perasaan
diri (berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain)
e) Perasaan
sosial (berkenaan dengan kelompok)
f) Perasaan
religious (berkenaan dengan agama atau kepercayaan)
c. Makhluk
biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
d. Makhluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
C.
Kepribadian
Bangsa Timur
Francis
L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina
yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu Antropologi, ilmu
psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik. Karya tulisnya
berjudul Psychological Homeostatis Cina
Klasik. Majalah American Anthropologist, jilid 73 tahun 197. Halaman 23-24.
·
Nomer 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan
sub sadar.
·
Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan
(unexpressed conscious). Pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh
si individu yang bersangkutan, tetapi disimpan saja di dalam alam jiwanya
sendiri dan tidak dinyatakan kepada siapapun juga dalam lingkungannya.
·
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan
(expressed conscious). Pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaa
yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh individu kepada sesamanya.
·
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib.
Mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda
yang oleh si individu diajak bergaul secara mesradan karib.
·
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna,tidak
lagi ditandai oleh sikap saying dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi
kegunaan dari orang.
·
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri
dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia,
benda-benda,alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan
masyarakat sendiri, tetapi yang jarang
sekali mempunyai arti dan pengaruh
langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
·
Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar.terdiri dari
pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam
lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan
tentang orang dan hal yang terletak diluar masyarakat dan Negara Indonesia, dan
ditanggapi oleh individu bersangkutang dengan sikap masa bodoh.
Menurut
Francis L.K Hsu, makhluk manusia masih memerlukan suatu daerah isi jiwa
tambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan rohaniah yang bersifat fundamental
dalam hidup manusia. Daerah isi jiwa tambahan terhadap lingkaran-lingkaran
7,6,5,dan 4 yang menggambarkan kepribadian manusia tadi adalah daerah lingkaran
3.
Konsep
yang dapat dipakai sebagai landasan untuk mengembangkan konsep lain itu,
menurut Francis L.K Hsu adalah konsep jen dalam kebudayaan Cina, yaitu Manusia yang berjiwa selaras, manusia yang
berkepribadian.
D.
Pengertian
Kebudayaan
1. Kebudayaan
jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang
berarti budi atau akal.
2. Dua antropolog
terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaanyang dimiliki masyarakat itu.
3. Menurut
antropolog E.B Tylor (1871), kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup
pengetahuan,, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
4. Selo
Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil
karya, rasa dan cipta masyarakat.
5. Sutan
Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berpikir.
6. Koentjaraningrat
mengatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya
manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil
budi pekertinya.
7. A.L Krober
dan C.Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan
kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
8. C.A Van
Peursen mengatakan, bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi
kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan
dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam ,
melainkan selalu mengubah alam.
9. Kroeber
dan Klukhon mendefinisikan kebudayaan;
kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran,
perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol
yang menyusun
E.
Unsur-Unsur
Kebudayaan
C.
Kluckhon di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture
mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1.
Sistem religi (Sistem kepercayaan)
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan
3.
Sistem pengetahuan
4.Sistem
mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi
5.
Sistem teknologi dan peralatan
6.
Bahasa
7.
Kesenian
F.
Wujud
Kebudayaan
Menurut
dimensi wujudnya, kebudayaan memilik 3 wujud yaitu:
1. Kompleks
gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud
ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak,tidak dapat dilihat dan berpusat
pada kepala-kepala manusia yang menganutnya atau dengan kata lain , dalam alam
pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks
aktivitas
Berupa
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau
diobservasi.
3. Wujud
sebagai benda
Aktivitas
manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
G.
Orientasi
Nilai Budaya
Kebudayaan
sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut C. Kluckhon dalam karyanya
Variation in Value Orientation (1961) system nilai budaya dalam semua
kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan
manusia, yaitu :
1. Hakekat
hidup manusia (MH)
2. Hakekat
karya manusia (MK)
3. Hakekat
waktu manusia (WM)
4. Hakekat
alam manusia (MA)
5. Hakekat
hubungan manusia (MN)
H.
Perubahan
Kebudayaan
Terjadinya gerak/perubahan ini
disebabkan oleh beberapa hal:
1. Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan
jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang
hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan
kebudayaan lain , cenderung untuk berubah lebih cepat.
Proses akulturasi di dalam sejarah
kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam. Biasanya suatu masyarakat hidup
bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lalinnya dan antara mereka terjadi
hubungan-hubungan , mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintah dan
sebagainya. Proses migrasi besar-besaran dahulu kala mempermudah berlangsungnya
akulturasi tersebut.
Berikut adalah beberapa masalah
yang menyangkut proses tadi:
a. Unsur
–unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima,
b. Unsur
–unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima,
c. Individu-induvidu
manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru,
d. Ketegangan-ketagangan
apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut.
1. Pada
umumnya unsure-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah:
a. Unsur
kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan
dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
b. unsur-unsur
yang terbukti membawa manfaat besar.
c. Unsur-unsur
yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima
unsur-unsur tersebut.
2. Unsur-unsur
kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu masyarakat adalah:
a. Unsur yang
menyangkut sistem kepercayaanseperti ideology, filsafah hidup dan lain-lain.
b. Unsur-unsur
yang dipelajari pada taraf awal proses sosialisasi. Contohnya nasi sebagai
makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia sukar sekali diubah dengan
makanan pokok yang lainnya.
3. Pada
umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima
unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya,
generasi tua dianggap sebagai orang-orang yang kolot yang sukar menerima unsur
baru.
4. Suatu
masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok
individu yang sukar atau bakan tak dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi. Apabila mereka merupakan golongan yang kuat,
maka mungkin proses perubahan dapat ditahannya. Sebaliknya bila mereka berada
dipihak yang lemah, maka mereka hanya dapat menunjukan sikap yang tidak puas.
Berbagai
faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsure kebudayaan baru diantaranya:
1.
Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau
kontak dengan kebudayaandan dengan orang-orang yang berasal dari luar
masyarakat tersebut.
2.
Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan
dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini
terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada. Maka penerimaan unsure baru
itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan
ajaran agama yg berlaku.
3.
Corak struktur social suatu masyarakat turut
menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan
sukar menerima unsure kebudayaan baru.
4.
Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya
sudah ada unsure-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsure
kebudayaan yang baru tersebut.
5.
Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan
yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga
masyarakat yang bersangkutan.
I.
Kaitan
Manusia dan Kebudayaan
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan
kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan
masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama
lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu:
1. Eksternalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
Melalui ekternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif. Yaitu suatu kenyataan
yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian
masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk
perilaku manusia.
3. Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa
manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan
baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
BAB
3
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR
DALAM KESUSASTRAAN
A.
Pendekatan
kesusastraan
IBD,
yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the
humanities. Istilah ini dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi,
berbudaya, dah halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan
dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Hampir
disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the
humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan,
dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam
filsafat atau agama. Dibanding dengan cabang the humanities yang lain, seperti
misalnya ilmu bahasa, seni memegang peranan pentin, karena nilai-nilai
kemanusiaan yang disampaikannya normatif.
IBD
adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai
bagian dari MKDU. IBD tidak hanya dimasukkan untuk mendidik ahli-ahli dalam
salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (The
Humanities), akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaah mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya.
Orientasi
the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dari
disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat
menjadi homo humanus yang lebih baik.
B.
Ilmu
budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa
Dalam kesusastraan Indonesia kita
mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
a. Prosa
lama meliputi
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita
pelipur lara
b. Prosa
baru meliputi
1. Cerita
pendek
2. Roman/novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
C. Nilai-nilai
dalam prosa fiksi
Sebagai
seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan
perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra.
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa
fiksi memberikan kesenangan
2. Prosa
fiksi memberikan informasi
3. Prosa
fiksi memberikan warisan cultural
4. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
D. Ilmu
budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi
Puisi
termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian
cabang/unsure dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi
pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui
media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan
kata-katanya.
Kepuitisan,
keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1. Figura
bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan,alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan
member kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata
yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata
berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata
yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan,
yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih
menggugah hati
Adapun alasan-alasan
yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah
sebagai berikut:
1. Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Pendekatan
terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang
disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup
sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2. Puisi
dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan
membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran
manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang
penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan
pengalaman setiap orang.
3. Puisi
dan keinsyafan sosial
Puisi
juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk
social, yang terlibat dalam issue dan problem social. Secara imaginatif puisi
dapat menafsirkan situasi dasar manusia social yang bisa berupa:
-
Penderitaan atas ketidakadilan
-
Perjuangan untuk kekuasaan
-
Konflik dengan sesamanya
-
Pemberontakan terhadap hokum Tuhan
BAB 4
MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum
bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau
sayang, ataupun sangat kasih atau tertarik hatinya, sedangkan kata kasih
artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.. Karena
itu cinta kasih dapat di artikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh belas kasihan.
Cinta memegang peran
yang penting dalam kehidupan manusia. Demikan pula cinta adalah pengikat yang
kokoh anatara manusia dengan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan
ikhlas dan mengikuti perintah-Nya. Menurut Erich Fromm bahwa cinta itu terutama
memberi, bukan menerima.
Menurut Dr.Sarlito
W.Sarwono bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan
kemesraan. Selanjutnya Dr.Sarlito W.Sarwono bahwa tidak semua unsur cinta itu
sama kuatnya.
Pengertian cinta yang
di kemukakan oleh Dr Abdullah Nasih Ulwan cinta adalah perasaan jiwa dan
gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh
gairah,lembut dan kasih sayang. Cinta tertinggi adalah cinta kepada Allah,
Rasullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta
tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua,anak,saudara dan kerabat,
cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga,
kerabat, harta dan tempat tinggal.
Hakikat cinta menengah
adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Cinta tingkat
terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan.
Contoh nya adalah
1. Cinta
kepada thagut (syetan)
2. Cinta
berdasarkan hawa nafsu
3. Cinta
yang lebih mengutamakan harta dan tempat tinggal
Diantara
hikmah-hikmah cinta adalah tersebut adalah :
1. Cinta
akan mengalami berbagai macam rintangan
2. Merupakan
pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan
lingkungan.
3. Fenoma
cinta merupakan faktor utama dalam kelanjutan hidup manusia untuk saling
memanfaatkan kemajuan bangsa.
4. Sebagai
pengikat di dalam hubungan anggota keluarga dan bermasyarakat.
B.
CINTA MENURUT
AGAMA
a. Cinta
diri
Cinta
diri kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Di dalam Al-Quran telah di
jelaskan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri kecenderungan untuk
menuntut segala sesuatu yang bermanfaat yang berguna bagi dirinya dan
menghindari diri dari membahayakan dirinya.
b. Cinta
Kepada Manusia
Agar
manusia dapat hidup penuh keserasian dengan manusia lainnya maka ia tidak boleh
tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun ia
hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada
orang-orang lain.
Al-Quran
juga menjelaskan kepada oranng-orang yang beriman agar saling cinta mencintai
seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri.
c. Cinta
Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab
ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama
antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup
keluarga dan di jelaskan dalam Al-Quran di Surat Ar-R um 30:21
d. Cinta
Kebapakan
Para
ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan
fisiologis melainkan dorongan psikis. Cinta kebapakan dalam Al-Quran
diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh as.
e. Cinta
Kepada Allah
Puncak
cinta manusia adalah cinta kepada Allah dan kerinduan kepada nya. Semua tingkah
laku dan tindakannya ditunjukan kepada Allah
mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya. Cinta kepada Allah terdapat dalam
surat Ali-Imran 3:31
f. Cinta
Kepada Rasul
Seorang
mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati mencintai Rasullah yang
telah menanggung derita dakwah islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan
sehingga islam tersebar ke seluruh dunia dan membawa kemanusiaan dari kekelaman
dan kesesatan menuju cahaya petunjuk.
C.
KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang
menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwadarminta adalah
perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam
kasih sayang sadar tidak sadar dari masing-masing pihak di tuntut tanggung
jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian dan saling
terbuka.
Kasih sayang dasar
komunikasi dalam suatu keluarga. Dari
cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Orang
tua bersifat aktif, anak bersifat pasif
2. Orang
tua bersifat pasif, anak bersifat aktif
3. Orang
tua bersifat pasif, anak bersifat pasif
4. Orang
tua bersifat aktif, anak bersifat aktif
Adapun contoh sajak
kasih sayang antara lain :
a. Surat
Dari Ibu
b. Elang
Laut
D. KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari
kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrb. Kemesraan ialah
hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun
yang sudah berumah tangga. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas
manusia.
Menurut Filsuf Rusia, Salvojef dalam bukunya makna kasih mengatakan
“jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, maka ia
terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain. Bila
seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai cinta yang berarti
menurunkan martabat dirinya sendiri.
E.
PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah
satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual. Pemujaan kepada Tuhan adalah inti nilai dan makna kehidupan
yang sebenarnya. Karena itu jelaslah bagi kita semua bahwa pemujaan kepada
tuhan adalah bagian hidup manusia.
Dalam kehidupan manusia
terdapat berbagai cara pemujaan sesuai agama, kepercayaan, kondisi dan situasi.
Adapun contoh pemujaan dalam karya yang di buat oleh almarhum Hamka yaitu “Di
Bawah Lindungan Ka’bah”
F.
BELAS KASIHAN
Dalam surat Yohanes
dijelaskan ada tiga macam cinta. Cinta agape adalah cinta manusia kepada Tuhan,
Cinta Philia ialah cinta kepada Orang tua dan saudara dan ketiga Cinta
Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita. Ada cinta yang lain yaitu cinta
sesama dimana cinta terhadap sesama merupakan gabungan antara cinta agape dana
cinta philia. Dalam esai on love ada pengertia bahwa cinta adalah rasa
persatuan tanpa syarat yang artinya dalam belas kasihan tidak terkandung unsur
pamrih.
G. CINTA KASIH EROTIS
Pertama-tama cinta
kasih erotis kerap kali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif
berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang samapai waktu itu
terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain. Dalam cinta kasih erotis
terdapat ekslusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan
cinta kasih keibuan.
Cinta kasih erotis itu
eksklusif hanyalah dalam arti bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya secara
lengkap dan intensif hanya dengan satu orang lain saja. Cinta kasih pada
hakekatnya merupakan suatu perbuatan kemauan untuk mengikat kehidupan dengan
kehidupan seseorang lain.
Ada pula orang yang
memandang bahwa faktor yang penting di dalam cinta kasih erotis itu adalah
keinginan.. Cinta kasih hanyalah merupakan perbuatan kemauan dan mengikat diri
saja sehingga pada dasarnya tidak usah diperdulikan siapa-siapa kedua orang
yang terlibat di dalamnya.
bab 5. MANUSIA DAN KEINDAHAN
A.KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah,artinya
bagus,permai,cantik,elok,molek,dan sebagainya.benda yang memiliki sifat indah
ialah segala hasil seni.kawasan keindahan bagi manusia sangat luas,seluas
keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban
teknologi,sosial,dan budaya.karena itu keindahan bisa diartikan bagian dari
hidup manusia.keindahan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.dimanapun
kapan pun dan siapa saja yang menikmati keindahan.
Keindahan adalah identic dengan
kebenaran.keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.keduanya mempunyai
nilai yang sama yaitu abadi danmempunyai daya tarik yang selalu bertambah.yang
tidak mengandung kebenaran berarti yang tak indah.karena itu tiruan lukisan
monalisa tidak indah,karena dasarnya tidak benar.sudah tentu kebenaran disini
bukanlah kebenaran ilmu,melainikan kebenaran melalui konsep seni.
Keindahan juga bersifat universal,artinya
tidak terikat oleh selera perseorangan,waktu dan tempat,selera mode,kedaerahan
atau lokal.
A. APA ITU KEINDAHAN ?
keindahan adalah suatu konsep yang tidak dapat
dinikmati karena tidak jelas.keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan
dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.dengan kata lain keindahan itu
baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk.jadi,sulit bagi kita
untuk berbicara mengenai keindahan sebab keindahan hanyalah sebuah konsep,yang
baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk.misalkan lukisan,pemandangan alam,tubuh
yang molek,film,atau nyanyian.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis
Besar Estetika” menurut asal katanya.dalam bahasa inggris keindahan
diterjemahkan dengat kata “beutiful”
dalam bahasa prancis “beu”.sedangkan italia dan spanyol “bello” berasal
dari kata latin “bellum”.akar katanya adalah “bonum” yang berarti
kebaikan.kemudian berubah bentuk menjadi “bonellum” dan terakhir ditulis
“bellum”
Menurut cakupannya orang harus membedakan
antara keindahan sebagai suatu kwalitas abstrak dan sebagai sebuah benda
tertentu yang indah.dalam pembatasan filsafat kedua pengertian tersebut
dicampuradukan saja.disamping itu juga terdapat pula perbedaan menurut luasnya
pengertian,yakni :
a)
Keindahan dalam
arti yang luas
b)
Keindahan dalam
arti estetis mumi
c)
Keindahan dalam
arti terbatas dalam hubungannya dengan pengelihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian
semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikian.bangsa
yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya
‘symetria’ untuk keindahan berdasarkan pengelihatan dan ‘harmonia’ untuk
keindahan berdasarkan pendengaran.jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya
meliputi :
Ø Keindahan seni
Ø Keindahan alam
Ø Keindahan moral
Ø Keindahan intelektual
Keindahan dalam arti estetis murni
menyangkut pengalaman estetis seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu
yang dicerapnya.sedangkan keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan
sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan pengelihatan.yakni
berupa keindahan bentuk dan warna
Sebagian filsuf menghubungkan pengertian
keindahan dengan ide kesenangan (pleasure),yang merupakan sesuatu yang
menyenangkan terhadap pengelihjatan atau pendengaran.Filsuf abad pertengahan
Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan,bahwa keindahan adalah sesuatu yang
menyenangkan bilamana dilihat
B. NILAI ESTETIK
Nilai
estetik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk
sesuatu hal lainnya(instrumental),yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau
membantu.. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan atau
sebagai suatu tujuan,ataupun demi kepentingan benda itu sendiri
Contoh
:
Puisi
bentuk puisi yang terdiri dari bahasa,diksi,baris,sajak,irama,itu disebut nilai
ekstrinsik.sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui puisi
itu adalah nilai instrinsik.
C. KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni
dan selera biasa,keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh
faktor kontemplasi dan ekstansi.Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia
untuk menciptakan sesuatu yang indah.ekstansi adalah dasar dalam diri manusia
untuk menyatakan, merasakan,dan menikmati sesuatu yang indah.sesuatu yang indah
itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, mendengar.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu
dihubungkan dengan kreativitas,maka kontemplasi itu ffaktor pendorong untuk
menciptakan keindahan,sedangkan ekstansi itu merupakan factor pendorong untuk
merasakan dan menikmati keindahan.karena drajad komtemplasi dan ekstansi itu
berbeda-beda antar setiap manusia.maka tanggapan terhadap keindahan karya seni
juga berbeda beda antar setiap manusia.
D. APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN ?
Keindahan itu pada dasarnya adalah ilmiah.alam
ciptaan tuhan.ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan tuhan.alamiah artinya
tidak wajar,tidak berlebihan tida pula kurang.kalau pelukis melukis wanita
lebih cantik dari keadaan sebenarnya,justra tidak indah.bila ada pemain drama
yang berlebih-lebihan misalnya marah dengan meluap-luap padahal masalahnya
kecil.itu berarti tidak indah.
Berikut akan dicoba menguraikan alasan
atau motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan.
(1) Tata Nilai Telah Usang
Tata nilai yang
terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan
keadaan,sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan
nilai nilai kemanusiaan,misalkan kawin paksa,pingitan,derajad wanita lebih
rendah dari derajad laki laki.
Sebagai contoh novel yang
menggambarkan keadaan ini ialah “layar terkembang” oleh Sutan Takdir
Alisyahbana, “siti nurbaya” oleh marah rusli.
(2) Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai
kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan
moral.
kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang
bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.kebutuhan seksual ini dipenuhinya
tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan agama.,dan moral masyarakat.Sebagai
contoh ialah karya seni berupa sajak yang dikemukakan oleh W.S.Rendra berjudul
“Bersatulah Pelacur Kota Jakarta”.di sini pengaran memprotes perbuatan bejad
para pejabat,yang merendahkan wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi
revolusi,tetapi tidak lebih dari pelacur.
(3) Penderitaan
Manusia
Banyak factor yang membuat manusia itu
menderita.tetapi yang paling menentukan ialah factor manusia itu
sendiri.manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin
berkuasa,serakah,tidak berhati-hati,dan sebagainya.
(4) Keagungan Tuhan
Keagungan tuhan dapat dibuktikan melalui
keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian alam.keindahan alam
merupakan keindahan mutlak ciptaan tuhan.manusia hanya dapat meniru saja
keindahan ciptaan tuhan itu.seindah-indah tiruan terhadap ciptaan tuhan,tidak
akan menyamai keindahan ciptaan tuhan itu sendiri.
E. KEINDAHAN MENURUT PANDANGAN ROMANTIK
Dalam
buku AN Essay on Man (1954),Ems Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak
bisa pernah selsai diperdebatkan.meskipun demikian,kita dapat menggunakan
kata-kata penyair romantic John Keats (1795-1821) sebagai pegangan.dalam
Endymion dia berkata :
“A
thing of beauty is a joy forever
Its
loveliness iscrease; it will never pass into nothingness”
Dia
mengatakan bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya,kemolekan
bertambah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan.dari sini kita mengetahui
bahwa keindahan hanyalah sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah
mempunyai bentuk.karena itu dia tidak berbicara langsung mengenai
keindahan,akan tetapi sesuatu yang indah.
0 komentar:
Posting Komentar